Bisikan alam selalu penuh rahasia, ia mencuri perhatianku ketika sendiri, membujukku untuk berteman, tersenyum dengan alam.. Aku bersandar di punggung kursi yang panjang, pemandangan danau terpampang, langit sedang senja dengan goresan burung terbang.. Nyaman, jauh dari gersang..
Sejenak, aku menutup mata..
Akalku pergi bersama angin, terbang dan melayang penuh alunan, ia sedang bertukar pikiran dengan alam, seolah jarak manusia dan alam itu sebenarnya dekat..
Hal pertama yang selalu terjadi, alam bertanya tentang namaku, hal itu yang sebenarnya membuatku sendu, namaku tak seindah alam, nama yang selalu ku sembunyikan..
Aku malu, namun tak perlu khawatir untuk menjadi akrab dengan alam..
Ia menjadi teman ilusiku, halusinasi menjadi kesukaan kami..
Lalu, lamunanku pecah menjadi sendu..
Terkadang sendu itu datang ketika diriku tak sama dengan yang lain, akalku diganggu oleh tawa jahat, tawa jahat yang sekelibat lewat di akal, aku tak cantik, tak menarik, bahkan berkelas..
Aku merasa kecil berada di keramaian dan ingin berteriak diantara gelegar tawa itu, ini membuatku sendu..
Alam membelai lembut pikiranku, angin menyapu bersih ilustrasi buruk itu, aku menangis dalam diam, hal kecil yang tak pantas aku tangisi, harusnya syukur aku panjatkan tentang nama..
Namaku tak seindah alam..
Mungkin tak cantik, tak menarik bahkan berkelas..
Namun namaku adalah doa..
Doa orang yang mencintaiku..
Jadi jika ada yang bertanya, siapa namaku..
Aku akan menjawab dengan tegas dan mari sekarang kita berkawan melalui nama..
Kini poem 94 hadir untuk sebuah nama, nama yang ingin disanjung..
Kamu tak perlu khawatir, mimpinya saja yang tinggi tentang alam..
Namun, keinginannya selalu sederhana tentang bahagia..
Kini kau sudah tahu aku melalui nama.. Kini kita menjadi teman walau tak akrab..
Kini setiap menghadapi manusia, lewat nama ini aku selalu bangga..
Kini aku bisa tersenyum setiap akan tidur, sama harapku padamu..
Begitu alam berkata padaku di waktu senja..
Kawan, mungkin kamu lupa caranya tersenyum, aku beri tahu bahwa bentuknya senyum itu seperti bulan sabit di malam hari, indah sekali..
Kadang diam adalah hal terbaik dari hal yg sulit dijelaskan.. Ketika sesuatu hal hanya bisa dipendam sendiri bukan berarti kuat, hanya saja tak semua harus diceritakan dan mari kita senyum bersama..
Mari kita berteman lewat nama dan tulisan ini, agar kita bisa saling memahami dengan bahagia tentang alam ini..
Semoga pertemanan yang belum akrab ini sampai pada nirwanaNya, sampai bertemu pada tulisan berikutnya, kita akan bermain bersama dengan alam sembari membawa hadiah yang ku selipkan dibalik tanaman alamanda yang menjalar di pagar rumahku..
